Rahasia Diterima Kerja 728x90

Senin, 14 Desember 2015

Ini Amalan Ringan Pahala Sangat Besar

Amalan Ringan Pahala Sangat Besar
Syaikh Dr. Abdulaziz bin Muhammad As Sadhan
Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam atas Rasulullah.
Sesungguhnya diantara besarnya keutamaan Allah, Dia melipat gandakan pahala, menerima taubat hambaNya, mencintai ahli taubat, mencintai do�a orang-orang yang bermunajat padaNya, dan memaafkan orang-orang yang berbuat dosa jika jujur taubatnya dan tidak berterus-terusan dalam dosa sedang mereka mengetahui.
Diantara bentuk kemuliaanNya, Dia ta�ala memberikan pahala yang begitu besar atas amalan sepele yang kita kerjakan. Hal ini tidak lain merupakan bentuk kecintaaNya kepada orang-orang yang beriman dan pemuliaan atas mereka. Amalan-amalan tersebut akan menambah keimanan orang-orang yang beriman dan membuat mereka senantiasa berlomba dalam kebaikan dan semakin haus akan hal-hal yang dicintaiNya, serta atas apa-apa yang dibalas dengannya kebaikan dan dihapuskan kejelekan.
Sungguh beruntung orang-orang yang menjaga amalan yang Allah janjikan pahala yang besar tersebut dan sebaliknya rugi besar bagi yang menyia-nyiakannya. Oleh karena itu, manusia yang paling bersemangat mengerjakan amalan-amalan tersebut adalah para Sahabat radhiyallahu anhum. Mereka jugalah yang paling bersemangat bertanya tentang amalan-amalan tersebut. Mereka sangat bersedih jika terlambat menerima kabar atau ilmu tentang amalan tersebut. Contohnya sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwasanya Abdullah bin Umar radhiyallahu anhumadahulu biasanya setelah selesai ikut mensholati  jenazah langsung pergi. Tatkala sampai kepadanya sabda Rasulullah, �Barangsiapa mengikuti jenazah sampai dikuburkan maka baginya dua qirath. Maka Ibnu Umar pun berkata, Sungguh kita telah menyia-yiakan qirath-qirath yang banyak.� Berkata Al Hafidz Ibnu hajar mengomentari perkataan Ibnu Umar, �Hal ini menunjukkan keutamaan Ibnu Umar atas semangatnya menuntut ilmu dan sedih atas terlewatnya amalan shalih dari dirinya.�[Fathul Baari 3/233]. Jika demikian halnya Ibnu Umar yang mana beliau begitu semangat dan benar-benar berusaha mengikuti sunnah, lalu bagaimana dengan diri kita yang begitu banyak kekurangan?
Bagimu wahai orang-orang yang haus akan kebaikan kami akan sebutkan beberapa dalil diantara begitu banyaknya dalil tentang amalan-amalan yang memiliki ganjaran yang begitu besar, tentunya bagi yang mengerjakannya dengan ikhlas. Diantara amalan-amalan sepele yang begitu besar pahalanya yaitu:
�          Mengikuti adzan muadzin
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma Rasulullah shollallahu �alaihi wassallam bersabda, �Jika kalian mendengan muadzin maka ucapkan seperti yang dia ucapkan lalu bersholawatlah atasku, sesunggunnya barangsiapa bersholawat atasku sekali maka Allah bersholawat atasnya sepuluh kali. Lalu mohonlah Allah bagiku wasilah karena sesungguhnya dia adalah kedudukan  di Surga yang tidak diberikan kecuali bagi seorang hamba dari hambaNya dan saya berharap sayalah hamba tersebut. Barangsiapa memintakan untukku wasilah maka dia berhak atas syafaatku.� [HR Muslim]
Dan dari Jabir radhiyallahu �anhu berkata, Rasulullah bersabda, �Barangsiapa mengucapkan saat mendengar panggilan (adzan): Allahuma robbi haadzihid dakwatit taammati washolaatul qaaimah aati muhammadanil wasiilata walfadhiilata wab�atshu maqaamam mahmuudal ladzii wa�attahu, maka ia berhak mendapat syafaatku di hari kiamat.� [HR Bukhari]
�          Membaca ayat Kursi seusai tiap sholat dan menjelang tidur
Adapun dalil membacanya seusai tiap sholat adalah sabda Rasulullah, �Barangsiapa membaca ayat kursi setiap seusai sholat maka tidak ada penghalang atara dia dan surga kecuali kematian.� [HR Nasa�I dari Abu Umamah radhiyallahu �anhu].
Adapun tentang pembacaannya sebelum tidur berdasar sabda Rasulullah, �� maka senantiasa baginya perlindungan dari Allah, tidak akan mendekatinya syaithon sampai subuh.� [HR Bukhari]
�          Membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah tiap malam.
Dari Abu Mas�ud al-Anshory radhiyallahu �anhu berkata, Rasulullah bersabda, �Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah maka keduanya telah mencukupinya.� (HR Bukhari dan Muslim).  Sabda Rasulullah �Kafataahu (keduanya mencukupi)� sebagian ahli ilmu mengatakan maksudnya adalah �Mencukupinya mendapatkan pahala qiyamul lain dengan al Qur�an (penuh)�. Sebagian mengatakan �Menjaganya dari kejelekan dan hal-hal yang tidak disukai�. Dikatakan juga bahwa maksudnya adalah �mencukupinya dalam masalah keimanan karena di dalamnya terkandung keimanan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, dan para Rasul, serta terkandung juga do�a dan munajat kepadaNya, dan kandungan yang lainnya.� Berkata al Hafidz Ibnu Hajar, �Memungkinkan juga menggunakan seluruh makna yang disebutkan tadi.�-Selesai ucapan beliau-.
�          Sholawat atas Nabi shallallahu �alaihi wassalam
Dari Anas bin Malik radhiyallahu �anhu berkata, Rasulullah bersabda, �Barangsiapa bershalawat atasku sekali maka Allah bershalawat atasnya sepuluh kali.� [HR Muslim dari sahabat Abu Hurairah]. Dalam riwayat Imam Ahmad dan Nasa�I ada tambahan dari Anas bin Malik secara marfu�, �Dandihapus baginya sepuluh kejelekan dan dinaikkan baginya sepuluh derajat.� Dan dari Abu Darda� radhiyallahu �anhu berkata, Rasulullah bersabda, �Barangsiapa bershalawat atasku sepuluh kali di waktu pagi dan sepuluh kali di waktu sore maka ia mendapakan syafaatku di hari kiamat kelak.� [HR Thabrani]
Betapa banyak kaum muslimin yang menyepelekan hal ini. Mereka tidak memberi perhatian untuk bersholawat atas Nabi saat nama beliau disebut. Padahal shalawat atas Nabi ini selain memiliki ganjaran yang sangat besar, orang yang menyepelekannya pun disifati dengan sifat yang tidak terpuji. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wassallam, �Seorang yang bakhil adalah seseorang yang jika namaku disebut dia tidak bershalawat atasku.� [HR Ahmad, Tirmidzi dan Nasa�i]
�          Puasa hari Arafah dan Asyura
Puasa hari Arafah menghapus dosa setahun yang telah lampau dan yang akan datang. Rasulullah bersabda, �Puasa hari Arafah maka saya berharap itu menghapus dosa setahun yang lampau dan setahun yang akan datang.� [HR Muslim]. Adapun puasa hari Asyura maka dia menghapus dosa setahun yang telah berlalu. Rasulullah bersabda, �Puasa hari Asyura� saya berharap dia menghapus dosa setahun sebelumnya.�[HR Muslim]
�          Memohonkan ampunan untuk kaum mukminin
Dari Ubadah bin Shamith radhiyallahu �anhu, Rasulullah bersabda, �Barangsiapa memohonkan ampun bagi kaum mukminin laki-laki dan perempuan maka Allah menulis baginya untuk setiap seorang mukmin laki-laki dan perempuan satu kebaikan.� [HR Thabrani dihasankan syaikh Albani]
�          Ucapan �Subhaanallahu Wabihamdi 100X�
Dari Abu Hurairah radhiyallahu �anhu, Rasulullah bersabda, �Barangsiapa mengucapkan �Subhanallahu wabihamdi� 100 x dalam sehari maka dihapuskan darinya kesalahan-kesalahan meskipun sebanyak buih lautan.� [HR Bukhari dan Muslim]
�          Takziah untuk ahli mayit atau orang yang kena musibah
Dari Amr bin Hazm radhiyallahu �anhu, Rasulullah bersabda, �Tidaklah seorang muslim mentakziai saudaranya karena suatu musibah kecuali Allah akan memakaikannya pakaian kehormatan di hari kiamat.� [HR Ibnu Majah dishahihkan Albani]
�          Menyalami sesama muslim
Dari sahabat Hudzaifah radhiyallahu anhu, Rasulullah bersabda, �Sesungguhnya seorang mukmin jika bertemu mukmin yang lalu mengucapkan salam dan menyalaminya maka berguguranlah dosa keduanya sebagaimana bergugurrannya daun dari pohon.� [Diriwayatkan Thabrani dalam Ausath dan dia memiliki penguat. Disahihkan oleh syaikh Albani]
�          Menjenguk orang sakit
Dari Tsauban radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu �alaihi wassallambersabda, �Barangsiapa menjenguk orang sakit maka dia senantiasa berada di khurfatil jannah sampai ia kembali.� Rasulullah ditanya, �Apa itu khurfatil jannah?� Maka beliau menjawab,�Kebunnya yang buahnya siap dipetik.� [HR Muslim]
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, Rasulullah shollallahu �alaihi wassallam bersabda, �Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain di waktu pagi kecuali 70 ribu malaikat bersholawat atasnya sampai sore, dan jika menjenguk di waktu sore maka 70 ribu malaikat bersholawat padanya sampai waktu pagi dan baginya khurfatil jannah�[HR Tirmidzi]
�          Berjalan memenuhi keperluan saudara muslim
Janganlah ragu-ragu memenuhi kebutuhan saudara sesama muslim sedangkan kita mampu untuk itu. Sesungguhnya didalamnya ada pahala yang sangat agung, sebagaimana ditekankan dalam sabda Rasulullahshallallahu alaihi wassalam, �Bawasanya saya berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi suatu keperluan lebih saya cintai daripada beriktikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan.�[HR Thabrani dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma].
Perlu diketahui bahwa dalam lafadz hadist ini, termasuk didalamnya pahala sholat dari orang yang beriktikaf tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa sholat di masjid Nabawi lebih utama seribu kali dari masjid selainnya kecuali masjidil Haram.
�          Mandi Jum�at, Berangkat Awal, Berjalan saat ke Masjid dan Diam saat Khutbah
Dari Aus bin Aus radhiyallahu anhu, Rasulullah bersabda, �Barangsiapa mandi di hari Jum�at dan bersungguh-sungguh padanya, lalu berpagi-pagi dan bersungguh-sungguh padanya, dan jalan kali bukan berkendaraan, lalu mendekat imam dan mendengarkan serta diam dan tidak bicara sia-sia, baginya setiap langkah antara rumah dan masjid diberi pahala amalan setahun, pahala puasa dan sholatnya.�[HR Ahmad, Ashhabu Sunnah, Ibnu Hibbah, Hakim dan dishahihkan Albani]
�          Membaca surat Al Kahfi di hari Jum�at
Dari Abu Sa�id Al Khudri radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alahi wassalam bersabda, �Barangsiapa membaca surat Al Kahfi di hari Jum�at maka dipancarkan baginya cahaya diantara dua Jum�at.� [HR Hakim dan Baihaqy]
Dan dalam riwayat yang lainnya dari Abu Sa�id Al Khudri, Rasulullah bersabda, �Barangsiapa membaca surat Al Kahfi dihari Jum�at maka dipancarkan baginya cahaya antara dirinya dan baitul Atiq.� [Kedua hadist diatas dishahihkan syaikh Albani]
�          Duduk setelah sholat Subuh sampai terbit matahari lalu sholat dua rekaat
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alahi wassalam bersabda, �Barangsiapa sholat Subuh secara berjama�ah lalu duduk dan berdzikir kepada Allah sampai terbitnya matahari lalu sholat dua rekaat maka baginya seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna dan sempurna.� [HR Tirmidzi dishahihkan Ibnu Baz dan Albani]
�          Sholat atas Jenazah
Untuk hal ini sudah banyak yang bersemangat untuk melaksanakannya. Tetapi alangkah baiknya jika mengantar sampai dikuburkan. Betapa sepelenya amalan ini tetapi begitu besar pahalannya. Dari Abu Hurairahradhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, �Barangsiapa menyaksikan jenazah sampai ia disholata maka baginya satu qirath. Barangsiapa mengikutinya sampai dikuburkan maka baginya dua qirath.� Rasulullah ditanya, �Apa itu dua qirath?� Beliau menjawab, �Seperti dua gunung yang besar.� [HR Bukhari]
�          Menangguhkan pinjaman bagi seorang yang kesulitan atau meringankannya
Dari Abu Yassar radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alahi wassalambersabda, �Barangsiapa menangguhkan (pinjaman) bagi seorang yang kesulitan (untuk melunasi) atau membebaskan (hutangnya) maka Allah akan menaunginya di hari kiamat dibawah naungan Arsy-Nya, di hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.� [HR Muslim dan Tirmidzi dengan lafadh yang mirip]
Dari Buraidah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alahi wassalambersabda, �Barangsiapa memberi tangguh atas seorang yang kesulitan (melunasi hutangnya) maka baginya setiap hari ada pahala sedekah semisalnya sampai jatuh tempo. Jika telah jatuh tempo dan memberi tangguh lagi maka baginya tiap hari ada pahala sedekah dua kali semisalnya.� [HR Ahmad, Baihaqy dan Hakim, dishahihkan syaikh Albani]
Didalam urusan ini ada pahala yang besar lainnya karena besarnya maslahat karenanya. Di dalamnya ada pembebasan seorang muslim dari kesulitan yang dialaminya. Rasulullah bersabda, �Barangsiapa membebaskan seorang muslim dari suatu kesulitan di dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan di hari kiamat.� [HR Muslim]
Berkata sebagian ulama �Tanfisi AlKurbah: maksudnya meringankannya. Dan Tafrijiha: maksudnya menghilangkan keseluruhannya.�
Diantara maslahat lainya yaitu membuatnya bahagia. Rasulullah bersabda, �Seutama-utama amal adalah mendatangkan bagi seorang muslim kebahagiaan.� [HR Baihaqy dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu]
Ya Allah buatlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan itu dalam hati kami. Dan buatlah kami benci dengan kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami orang-orang yang mendapat petunjuk.
Ya Allah tambahkanlah bagi kami ilmu dan kecintaan bagimu.
Diterjemahkan dari ringkasan  juz tujuh dari kitab �Khutbah Mimbariyah� oleh fadhilatusy syaikh Dr. AbdulAziz bin Muhammad bin Abdillah as Sadhan hafidzahullah.
Abu Zakariya Sutrisno
Amalan Ringan Pahala Sangat Besar

Jumat, 04 Desember 2015

Bagaimana Penulisan Minal 'Aidin wal Faizin yang Benar

Pengertian Minal 'Aidin wal Faizin
Bagaimana Penulisan Minal 'Aidin wal Faizin yang Benar

Makna, Arti, Pengertian & Penulisan Minal 'Aidin wal Faizin yang Sebenarnya.
 
TANYA: Assalamu'alaikum. Kalo lebaran kita suka mengucapkan kata Minal 'Aidin wal Faizin. Apa artinya? Apakah artinya "Mohon maaf lahir dan batin"? Bagaimana cara menulisnya yang benar? Terima kasih...

JAWAB: Wa'alaikum salam wr wb. Ungkapan minal �aidin walfaizin ( ?? ???????? ? ????????? ) memang biasa dirangkai dengan ucapan �mohon maaf lahir dan batin�, seolah-olah ungkapan minal aidin wal faizin mengandung arti �mohon maaf lahir dan batin� padahal bukan itu artinya.

Ungkapan minal �aidin wal faizin mengandung dua kata pokok, yaitu kata �aidin dan kata al-faizin. 

  1. �Aidin artinya �orang yang kembali�. Bentuk dasarnya adalah �id yang artinya kembali. 
  2. Al-Faizin artinya �orang-orang yang beruntung�, dari kata faza yang artinya keberuntungan atau kemenangan.

Menurut sebuah riwayat, ungkapan minal �aidin wal faizin diucapkan oleh para sahabat Nabi Muhammad Saw sekembalinya dari Perang Badar.

Pengertian Minal 'Aidin wal Faizin
Ungkapan itu diucapkan sebagai luapan bahagia sepulangnya dari medan perang seraya membawa keberuntungan karena dapat menjadi pemenang dalam peperangan itu.

Lengkapnya, ungkapan itu adalah sebuah doa: Allahumaj �alna minal �adin wal faizin, �Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang�. Maka, sambutlah dengan ucapan �Amin� atau "Taqobbal Ya Karim" jika seseorang menyalami kita sambil mengucapkan kalimat tersebut.

Kesimpulan
Ungkapan Minal 'Aidin wal Faizin artinya "Ya Allah, jadikanlah kami golongan orang-orang yang kembali dan menang".

Perhatkan pula cara penulisannya yang benar: Minal 'Aidin wal Faizin. Wallahu a'lam bish-shawabi. (http://www.risalahislam.com).*

Kamis, 03 Desember 2015

Hukum Puasa Tidak Sahur

sahur puasa ramadhan
Kalau tidak sahur, apakah sah puasa Ramadhan kita?
  
TANYA: Kalau kita tidak bangun atau kesiangan, sehingga tidak SAHUR, apakah sah puasanya?

JAWAB: Insya Allah, SAH, karena sahur tidak termasuk syarat sah puasa atau tidak termasuk rukun puasa. Lagi pula, hukum makan sahur itu sunah, tidak wajib.

Makan sahur itu mustahab (dianjurkan/sunnah), sebagaimana sabda Nabi Saw:

Makan sahurlah karena di dalam makan sahur terdapat keberkahan� (HR. Bukhari dan Muslim).

Yang termasuk rukun puasa itu niat pada malam hari (sebelum fajar/subuh) dan dalam keadaan suci/bersih dari haidh dan nifas.

Jadi, sahur bukan syarat sah puasa, bukan rukun puasa, tidak wajib, hukumnya sunah saja, maka jika tidak sahur, tidak membatalkan puasa.*

Rabu, 02 Desember 2015

Ini Tanda Tanda Malam Lailatul Qodar

malam qodar

Ini Tanda Tanda Malam Lailatul Qodar


Malam Qodar bernilai lebih baik dari Seribu Bulan. Hanya ada di Bulan Ramadhan. Malam bersejarah saat Quran pertama kali diturunkan. Apa saja ciri & tandanya?
SECARA etimologis (harfiyah) �Lailatul Qodar� artinya �malam ukuran� atau �malam penetapan�.

Secara terminologis (maknawi), para ulama memaknai Lailatul Qodar dengan sebutan "malam yang agung" atau "malam yang mulia".

Lailatul Qodar juga bermakna �Malam Penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia� karena diturunkannya Al-Quran pada malam itu (QS. Al-Qodar:1-5) dipahami sebagai �penetapan jalan hidup manusia�, yakni jalan hidup manusia harus sesuai dengan panduan Al-Quran.

Pada malam itu, para malaikat --termasuk �ruh� (Jibril)-- turun ke bumi untuk menghampiri dan mengucapkan salam kepada hamba-hamba Allah yang sedang Qiyamul Lail atau melakukan dzikir. Pada malam itu, pintu-pintu langit dibuka, Allah menerima tobat para hamba-Nya (HR. Abdullah bin Abbas).

Menurut Anas bin Malik, yang dimaksud dengan keutamaan Lailatul Qodar adalah ibadah seperti shalat, tilawah Al-Qur'an, dzikir, dan amal sosial (seperti zakat, infak, sedekah) yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa yang dilakukan selama seribu bulan.

Waktu Lailatul Qodar
Allah SWT dan Rasul-Nya menyatakan waktu malam Qodar ini "misteri". Allah SWT tidak menentukan tanggal atau kapan persisnya malam kemuliaan itu tiba.

Para ulama juga berbeda pendapat tentang kapan persis terjadinya Lailatul Qodar karena beragamnya informasi hadits Rasulullah Saw serta pemahaman para sahabat:

  1. Malam ke-27 (HR. Iman Ahmad, Thabroni, dan Baihaqi).
  2. Malam 17 Ramadhan, malam diturunkannya Al-Quran (Nuzulul Quran).
  3. Malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan (HR. Bukhori, Muslim, dan Baihaqi).
  4. Malam tanggal 21 Ramadhan
  5. Malam tanggal 23 Ramadhan.
  6. Pada tujuh malam terakhir (HR Bukhari dan Muslim).


Sebagai pegangan, kita bisa menarik kesimpulan, Lailatul Qodar terjadi pada malam ganjil dalam 10 terakhir bulan Ramadhan. Dengan demikian, �perburuan� malam itu bisa dilakukan mulai malam ke-21 hingga ke-29 Ramadhan, utamanya dengan i�tikaf di masjid.

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qodar

Tanda-tanda Lailatul Qodar itu antara lain suasana malam itu terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk, tidak terasa panas, tidak juga dingin. Pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih, terang-benderang, tanpa tertutup awan (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi).

Tanda yang paling jelas tentang kehadiran Lailatul Qodar bagi seseorang adalah kedamaian dan ketenangan batinnya sehingga benar-benar menikmati kedekatan dengan Allah melalui ibadah pada malam itu.

Demi menggapai Lailatul Qodar, umat Islam diizinkan untuk hidup seperti pertapa, yakni i�tikaf, mengurung diri di dalam masjid, menyibukkan diri dengan sholat, dzikir, doa, dan pengkajian Al-Quran dan As-Sunnah, juga menggali hikmah di balik segala fenomena kehidupan, serta menjauhi segala urusan duniawi.

Tanda Penemu: Berubah Lebih Baik

Orang yang menemui Lailatul Qodar akan berubah kehidupannya menjadi jauh lebih baik dan mulia. Para malaikat yang �menemu jiwanya� malam itu, akan tetap hadir memberikan bimbingan dalam hidupnya hingga akhir hayat.

Dengan kehadiran �semangat kebaikan� yang ditanamkan atau dibisikkan malaikat itu, bisikan nafsu dan setan akan terpinggirkan, takkan mampu mengalahkan pengaruh bisikan kebaikan malaikat.

Pandangan demikian mendapatkan �pembenaran sejarah�. Lailatul Qodar yang ditemui Muhammad Saw pertama kali adalah ketika beliau menyendiri di Gua Hira, merenung tentang kondisi diri sendiri dan masyarakat.

Dalam kesucian dirinya, turunlah �Ar-Ruh� (Malaikat Jibril) membawa wahyu sehingga terjadilah perubahan total hidup Muhammad sekaligus mengubah peradaban dunia.

Semoga kita diberi kesempatan bertemu dengan malam Lailatul Qodar, malam seribu bulan, malam penuh kemuliaan dan keberkahan, sehingga kita bisa berubah ke arah kehidupan yang lebih baik dan mulia. Amin....!  Wallahu a�lam bish-shawabi. (http://www.risalahislam.com).*

Selasa, 01 Desember 2015

Ini Hal Yang Membatalkan Pahala Puasa Ramadhan

Yang Membatalkan Pahala Puasa Ramadhan
Ramadhan Kareem

Ini Hal Yang Membatalkan Pahala Puasa Ramadhan

PUASA Ramadhan tidak sekadar menahan makan dan minum, tapi juga menahan diri dari ucapan dan perbuatan yang bisa membatalkan pahala puasa. Puasanya bisa saja tetap sah secara fiqih, namun tidak bernilai kebaikan di mata Allah SWT.

Rasulullah Saw mensinyalir hal itu dalam haditsnya: 

"Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapat apa-apa dari puasanya itu selain rasa dahaga semata-mata..".(HR. Ad-Darimi)

"Adakalanya orang yang puasa itu mendapat pahala apa-apa dari puasanya kecuali haus" (H.R An-Nasa�i).

Pahala Puasa Ramadhan

Pahala puasa antara lain diampuni dosa dan masuk surga.

�Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap pahala, niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu� (HR. Bukhari dan Muslim)

�Sesungguhnya disurga ada sebuah pintu yang dinamakan ar Rayyan, orang-orang yang berpuasa sajalah yang akan masuk (surga) melalui pintu tersebut� (HR. Bukhari dan Muslim).

Yang Membatalkan Pahala Puasa Ramadhan

Para ulama membahas adanya hal-hal yang membatalkan pahala puasa ini berdasarkan sejumlah hadits shahih. Hal yang merusak atau menghapus pahala puasa Ramadhan di antaranya berkata kotor, berdusta (berbojong), berteriak-teriak (bertengkar), dan melakukan perkara yang sia-sia

"Apabila seorang diantara kalian berpuasa maka janganlah ia berkata kotor, berteriak-teriak (bertengkar), dan bertindak bodoh. Jika ada orang yang mencela atau mengajaknya bertengkar maka katakanlah : �Sesungguhnya aku sedang berpuasa (dua kali)� � (HR. Bukhari dan Muslim)

�Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan melakukan sesuatu dengan dasar kedustaan itu, maka tidak ada gunanya ia meninggalkan makanan dan minumannya itu disisi Allah� (HR. Bukhari).

Dalam kitab Irsyadul 'Ibad  disebutkan, menurut ijma' ulama, berdasarkan hadits di atas, ada beberapa hal yang bisa membatalkan pahala puasa itu yaitu: 
  1. Berdusta
  2. Ghibah (menyebut kejelekan orang pada lain orang)
  3. Memaki (saling memaki, mencaci maki).

Dalam Syarah Muslim disebutkan: 
"Yang namanya puasa itu bukan sekadar menahan makan minum, tetapi puasa yang sebenarnya itu juga menahan diri dari laghu (perkataan tidak ada gunanya) dan kata-kata yang keji.".

"Lima macam yang membatalkan puasa, dan membatalkan wudhu . Dusta, dan ghibah, dan namimah (mengadu-adu), dan melihat wanita yang bukan mahram dengan syahwat dan sumpah palsu (dusta)" (HR. Al-Azdi dan Ad-Dailami dari Anas r.a.).

Semoga kita bisa menjalankan puasa Ramadhan dengan baik dan benar sehingga terhindar dari hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa. Amin Ya Rabbal 'Alamin.... Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*

Hadits Masalah Pribadi - Akhlak Seorang Muslim

hadits
Hadits Masalah Pribadi - Akhlak Seorang Muslim
Yang dimaksud Masalah Pribadi adalah sikap, budi pekerti, perilaku, atau akhlak seorang Muslim dalam menyikapi kehidupan dan tantangan yang dihadapinya.

Dalam sejumlah hadits shahih berikut ini, Rasulullah Saw menunjukkan akhlak ideal seorang Muslim dan bagaimana menyikapi beragam masalah hidup yang dihadapi.

Hadits-hadits ini juga menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari sehingga benar-benar menjadikan Risalah Islam sebagai way of life.

1. Ambillah kesempatan lima sebelum lima: mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum melarat, hidupmu sebelum mati, dan senggangmu sebelum sibuk. (HR. Al Hakim dan Al-Baihaqi)

2. Pandanglah orang yang di bawah kamu dan janganlah memandang kepada yang di atasmu, karena itu akan lebih layak bagimu untuk tidak menghina kenikmatan Allah untukmu. (HR. Muslim)

3. Sesungguhnya persoalan-persoalan itu ada tiga macam, yaitu persoalan yang jelas bagimu kebenarannya maka ikutilah, persoalan yang jelas bagimu sesatnya maka jauhilah, dan persoalan yang terdapat perselisihan di dalamnya maka serahkanlah (kembalikan penentuan hukumnya) kepada yang alim (ilmuwan). (HR. Ath-Thabrani)

4. Buta yang paling buruk ialah buta hati. (HR. Asysyihaab)

5. Sesungguhnya Allah melampaui ketentuan bagiku dengan (memaafkan) umatku dalam kesalahan yang tidak disengaja, karena lupa, dan karena dipaksa melakukannya. (HR. Ibnu Majah)

6. Usia umatku antara enam puluh dan tujuh puluh tahun. Sedikit dari mereka yang melampauinya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

7. Mungkin pelampiasan nafsu syahwat sebentar berakibat kesedihan yang lama. (HR. Al-Baihaqi)

Keterangan:
Banyak kasus yang terjadi, gara-gara melampiaskan nafsu syahwat dengan berzina lalu hamil, maka hal tersebut menimbulkan trauma yang dalam dan berkepanjangan bagi sang wanita. Orang tua dan keluarga menjadi sedih dan malu. Juga akibat-akibat buruk lainnya yang dapat terjadi diluar perkiraan.


8. Rasulullah bersabda dengan membawakan firman Allah dalam hadits Qudsi: �Pandangan mata adalah panah beracun dari antara panah-panah Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti dengan keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya.� (HR. Al Hakim)

9. Sa�ad bin Abi Waqqash berkata, �Ketika aku sakit, Rasulullah datang menjenguk dan aku berkata, �Ya Rasulullah, bolehkah aku mewakafkan seluruh hartaku?� Nabi Saw menjawab, �Tidak.� Aku bertanya lagi, �Separonya?�, Nabi menjawab, �Tidak.� Aku bertanya lagi, �Sepertiganya?� Beliau menjawab, �Meninggalkan keluargamu dalam keadaan baik (senang) lebih baik daripada membiarkan mereka miskin mengemis pada orang-orang.� (HR. Bukhari)

Keterangan:
Batas maksimum wasiat adalah sepertiga dari seluruh hartanya, karena sepertiga itu sudah banyak.


10. Barangsiapa bernazar untuk mentaati Allah, hendaklah dia mentaatiNya dan barangsiapa bernazar untuk bermaksiat terhadap Allah maka janganlah ia melakukannya. (HR. Bukhari)

11. Mimpi yang baik (sholeh) adalah dari Allah dan mimpi (buruk) adalah dari setan. (Bukhari)

12. Sesungguhnya yang dimaksud nazar ialah apa yang diharapkan dengannya keridhoan Allah �Azza wajalla. (HR. Ahmad)

13. Mimpi yang paling benar ialah (yang terjadi) menjelang waktu sahur (sebelum fajar). (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)

14. Hak seorang muslim yang memiliki harta (peninggalan untuk diwasiatkan) ialah tidak melampaui dua malam kecuali wasiatnya sudah tertulis dan sudah ditangannya. (HR. Muslim)

15. Mimpi yang baik oleh seorang yang sholeh merupakan satu dari empat puluh enam bagian dari mimpi kenabian. (HR. Bukhari)

16. Apabila Allah memberikan kenikmatan kepada seseorang hendaknya dia pergunakan pertama kali untuk dirinya dan keluarganya. (HR. Muslim)

17. Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah. Jika seseorang membongkar keburukan yang diketahuinya pada dirimu janganlah kamu membongkar keburukan yang kamu ketahui ada pada dirinya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Sumber:  Dr. Muhammad Faiz Almath, �1100 Hadits Terpilih�, Penerbit: Gema Insani Press, 1991.